Sebuah Hati Yang Harus Memaafkan....

Menjelang bulan Ramadhan, fenomena meminta maaf mulai merajalela hahhaa. Mulai dari saling memaafkan melalui kalimat copas dari grup WA dan juga ramainya pekuburan sebab banyak yang berziarah. "Ngapain sih minta maaf duluan? puasa aja belum mulai," sanggah temanku. "Apa salahnya? toh minta maaf gak harus lebaran juga kan? gak harus pas mau puasa juga kan? pas ada salah aku juga minta maaf padamu," jawabku. Apa sih hukumnya meminta maaf sebelum kita memasuki bulan Ramadhan?


Menurut hadis shahih diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah, Ahmad dan Al Baihaqi dari sahabat Abu Hurairah ra. Ketika Rasulullah SAW sedang berkhutbah pada suatu sholat jumat (dalam bulan Sya’ban), beliau mengatakan aamiin sampai 3 kali dan para sahabat begitu mendengar Rasulullah mengatakan aamiin terkejut spontan mereka ikut mengatakan aamiin. Tapi para sahabat bingung kenapa Rasulullah mengatakan aamiin sebanyak tiga kali.

Ketika selesai sholat jumat para sahabat bertanya dan Rasulullah SAW menjawab “ ketika aku sedang berkhutbah, datanglah Malaikat Jibril dan berbisik, hai Rasulullah SAW, aamiinkan doaku ini, jawab Rasulullah Doa Malaikat Jibril adalah: “Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan halhal yang berikut
  •  Tidak meminta maaf terlebih dahulu kepada kedua orangtuanya (jika masih ada)
  •  Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang di sekitarnya
Maka Rasulullah pun aamiin sebanyak tiga kali”

Manusia tidak luput dari salah dan khilaf. Hanya terkadang sesama manusia tidak dapat memaafkan manusia lainnya, dengan alasan kesalahannya terlalu fatal atau orang itu terlalu menyakitinya. Setan menggoda agar hati kita selalu dalam keadaan waswas dan tidak bisa ikhlas. Tidak ada ikhlas yang benar – benar ikhlas bila diucapkan karena ikhlas itu hanya ada dihati dan bila ada yang berkata “Saya ikhlas” bahwa sebenarnya belum ikhlas sepenuhnya.

Tuhan saja Maha Pemaaf dan Pengampun bagi hambaNya yang sudah jelas –jelas sangat menyimpang. Kenapa manusia malah belagak lebih hebat dengan tidak mau memaafkan orang yang sudah berbuat salah kepadanya. Tuhan saja yang tidak pernah melakukan kesalahan, Maha memberikan kesempatan bagi yang mau bertaubat dan kembali ke jalanNya. Kenapa manusia malah belagak lebih suci dari Tuhan dan tidak mau mengakui bahwasannya dia pun juga pasti tidak luput dari kesalahan.

Tulisannya tidak bermaksud menyindir siapapun. Hanya sebagai cerminan diri agar dapat lebih ikhlas menghadapi segala yang buruk yang pernah terjadi. Bagaimana pun orang itu menyakiti sebisa mungkin hati ini memaafkan dengan setulus hati.

“Memaafkan bukan berarti melupakan”, statemant temanku waktu itu. Tapi menurutku, memaafkan adalah benar – benar menghapus semua kesalahan yang pernah orang itu buat, memang tidak lupa begitu saja namun tidak akan pernah diungkit lagi bahkan bila ada masalah lagi antaraku dengan orang itu. Hanya bisa berharap tidak ada lagi masalah dengannya. Kadang jalan yang terpaksa diambil adalah menjauhinya, agar tidak ada lagi harus bersinggungann dengannya.

Namuunn.... buatku yang tidak bisa membenci orang lain adalah hal yang susah untuk dilakukan kalau harus menjauhinya, apalagi aku mengenal baik dirinya. Memang apa yang sudah dilakukannya sangat menyakitiku, tapi aku pun berkaca diri, banyak juga salahku padanya. Besok sudah mulai puasa, gak bisa aku bilang langsung padanya sebuah maaf, karena sudah seringnya aku memohon maafnya bahkan ketika yang terjadi bukanlah kesalahanku. 

Walau akhir ceritanya harus seperti ini, namun life must go on. Aku juga sudah terbiasa sendiri, menjalani hari–hari yang dulu ada dirinya. Bahagia bersama dan sakit bersama, tapi ternyata perjuanganku gak ada artinya. Entah salahku yang mana yang membuatnya pergi. Keluarga dan sahabatku bilang, semua adalah salahnya. Tapi sudahlah, mau salah atau benar toh dia sudah pergi. Selamat jalan sang mantan, Engkau adalah serpihan hati yang tertinggal. Aku tidak melupakanmu, hanya menyingkirkanmu dari hatiku, agar luka ini segera sembuh. Terimakasih untuk semua kenangan yang ada. Aku yang pernah mencintaimu masih disini menyembuhkan luka.

0 komentar:

Posting Komentar